Home » Jenis Anjing Ras » Apa itu Anjing Ras?

Apa itu Anjing Ras?

Anjing ras atau dalam bahasa Inggris disebut purebred dogs, pasti bukan istilah asing lagi bagi Anda para pecinta anjing di seluruh dunia. Namun, seberapa jauh pemahaman Anda tentang apa sesungguhnya anjing ras itu?

Apa perbedaan anjing ras dan anjing kampung? Mengapa begitu banyak orang tertarik untuk memelihara atau membeli anjing ras?

Artikel ini akan memberikan tinjauan mendalam tentang anjing ras seperti kelompok-kelompoknya, bagaimana masuk ke Indonesia, bagaimana perkembangnnya di Indonesia, dan masih banyak lagi. Jadi simak terus artikel ini untuk lebih lengkapnya.

1. Pengertian

Anjing ras adalah anjing hasil budidaya secara selektif selama generasi untuk mencapai tingkat keseragaman tertentu dan menurunkan sifat tetap tertentu.

Sementara anjing ini sering memiliki masalah kesehatan tertentu dari darah murni mereka, mereka sangat populer sebagai teman dan anggota keluarga. Masing-masing memiliki sejarah menarik dan keunikan.

Dengan ketertarikan yang meningkat untuk ras tertentu, sangat penting untuk memilih breeder bertanggung jawab sehingga standar kesehatan, temperamen, dan kesejahteraan tetap menjadi yang utama. Ini memastikan tradisi yang kaya ini akan hidup dalam jangka panjang.

2. Asal Usul

Pertama kali muncul sekitar abad ke-19. Awalnya, orang mengembangbiakan anjing ini untuk tujuan kerja seperti berburu, menjaga, mengembala, dan menarik kereta. Namun, dengan maraknya pertunjukan, banyak ras mulai dikembangbiakkan lebih untuk penampilan dan standar penampilan tertentu.

Pengembangbiakan yang selektif dan terkontrol ini membuahkan ratusan jenis yang kita kenal saat ini. Beberapa ras tertua termasuk German Shepherd, Chow Chow, Pug, dan Samoyed. Seiring waktu, banyak pencampuran dan diversifikasi dalam rumpun anjing ras ini untuk memproduksi ciri-ciri yang diinginkan. Terdapat lebih dari 300 jenis yang telah diakui oleh kennel klub internasional.

Standar ras pertama kali ditunjukkan dalam pertunjukan anjing di Inggris pada tahun 1859. Ini mendefinisikan atribut fisik yang diinginkan. Awal abad ke-20, kennel klub mulai mendirikan sistem pendaftaran pembibitan dan keturunan luas. Ini memastikan garis keturunan dan kemurnian anjing ras.

3. Tujuan

Beberapa tujuan utama anjing ras mencakup:

  • Pekerjaan – ras tertentu untuk tugas seperti penjaga, pemburu, penyelamat, dll. Contoh termasuk German Shepherd untuk melindungi, Bloodhound untuk melacak, dan Labrador Retrievers untuk mengambil buruan saat berburu.
  • Pertunjukan – banyak ras dikembangbiakkan dengan pertama-tama untuk standar penampilan saja. Termasuk ciri-ciri seperti bentuk badan, warna bulu, tinggi, dll. Ini termasuk ras seperti Cocker Spaniel, Afghan Hound dan Chow Chow.
  • Kompetisi – kontes, kompetisi tingkat tinggi, tes perilaku untuk membuatnya sebagai “terbaik dari yang terbaik” dalam garis keturunan mereka. Ini meliputi alur kerja, bidang, dan pertunjukan yang berbeda.
  • Komunikasi – banyak pemilik tepercaya anjing ras untuk alasan ini. Ras murni memiliki sifat yang dapat diandalkan dan diprediksi. Ini memudahkan untuk membentuk ikatan yang erat.

4. Perbedaan Anjing Ras dan Kampung

  • Silsilah dan Keturunan – Anjing ras merupakan keturunan murni dari ras tertentu yang telah dikembangbiakkan secara selektif untuk menghasilkan karakteristik standar rasnya. Sedangkan anjing kampung tidak diketahui silsilah leluhurnya karena merupakan keturunan campuran tidak tercatat antar berbagai jenis ras.
  • Karakteristik – Anjing ras memiliki ciri-ciri fisik dan karakter yang sudah distandarkan untuk masing-masing ras. Sebagai contoh, Golden Retriever identik dengan bulu tebal berwarna keemasan dan memiliki sifat ramah dan cerdas. Sementara anjing kampung ciri fisik dan sifatnya sangat bervariasi.
  • Harga – Harga anjing ras jauh lebih mahal dibanding anjing kampung. Harga anjing ras bisa ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, sedangkan anjing kampung hanya berkisar puluhan sampai ratusan ribu saja. Ini karena nilai dan proses pembiakan ras murninya.
  • Kesehatan – Secara umum, anjing kampung lebih sehat dan kuat karena genetika campurannya, sedangkan anjing ras rentan dengan beragam penyakit keturunan akibat darah murni hasil pembiakan kerabat dekat.
  • Kepribadian – Anjing ras cenderung memiliki kepribadian dan perilaku yang konsisten sesuai standar rasnya, sementara anjing kampung kepribadiannya bisa sangat bervariasi karena faktor genetika dan lingkungannya.

5. Perjalanan Masuk ke Indonesia

Anjing ras pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-19 oleh bangsa Eropa. Pada saat itu, beberapa ras anjing mulai dibawa oleh pedagang Belanda, Inggris, dan Portugis yang melakukan aktivitas di Nusantara.

Anjing ras Eropa ini awalnya hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan, pejabat kolonial, dan orang asing di Indonesia. Misalnya, bangsa Belanda membawa Bull Dog dan Great Dane, sementara Inggris membawa Greyhound, Corgi, dan Terrier.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945 dan kontak dengan bangsa Eropa mulai berkurang, populasi anjing ras di Indonesia menurun secara signifikan. Baru pada 1970-1980an, anjing ras kembali diperkenalkan dari negara-negara tetangga seperti Singapura dan Australia serta Eropa dan Amerika.

Saat ini yang populer di Indonesia antara lain Shih Tzu, Bulldog, Chihuahua, Golden Retriever, Siberian Husky, Rottweiler, Sampai Poodle. Anjing-anjing ini banyak dibeli dari peternak lokal maupun impor yang mulai marak bermunculan di kota-kota besar Indonesia.

Kehadiran media sosial dan pertumbuhan kelas menengah juga meningkatkan permintaan dan populariltas anjing ras di kalangan masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial di kota-kota besar. Fenomena ini melahirkan komunitas pecinta anjing ras lokal yang terus berkembang hingga saat ini.

6. Perkembangan di Indonesia

Anjing ras di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Jika sebelumnya identik dengan orang-orang elite dan kalangan tertentu saja, kini semakin populer di berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Beberapa faktor yang mendorong perkembangan ini antara lain:

  1. Meningkatnya kelas menengah di Indonesia yang mampu membeli dan merawatnya. Anjing ras kini tak lagi menjadi barang mewah tapi kebutuhan gaya hidup.
  2. Berkembangnya teknologi informasi dan popularitas media sosial yang memicu tren memamerkannya sebagai bagian gaya hidup. Banyak pemilik yang dengan bangga memajang foto anjing ras mereka di media sosial.
  3. Semakin mudahnya akses untuk membelinya baik dari dalam negeri maupun import. Banyak petshop dan breeder profesional didirikan di kota-kota besar.
  4. Mulai banyaknya klub, komunitas, dan pertunjukan di berbagai kota di Indonesia untuk ajang pamer dan kontes bagi pemilik. Aktivitas ini makin mendorong minat pada anjing ras.

Dengan berbagai tren itu, saat ini diperkirakan populasi anjing ras di Indonesia bisa mencapai ratusan ribu ekor. Ras yang paling populer antara lain Shih Tzu, Poodle, Golden Retriever, Pomeranian, Border Collie dan Siberian Husky.

Walaupun begitu, tingkat penelantaran anjing ras masih cukup tinggi karena kurangnya pemahaman cara merawatnya. Edukasi dan sosialisasi penting agar populasi anjing ras tetap sehat dan terpelihara dengan baik di Indonesia ke depannya.

7. Perkembangan Organisasi di Indonesia

Perkembangan anjing ras di Indonesia tidak terlepas karena dukungan organisasi-organisasi yang mulai berkembang sejak 1980-an. Awalnya didirikan klub-klub khusus berdasarkan jenis ras tertentu seperti Golden Retriever Club of Indonesia (GRCI), German Shepherd Dog Club of Indonesia (GSDCI), dan Siberian Husky Club of Indonesia (SHCI).

Kemudian pada 2005, organisasi payung bernama PerKIN (Persatuan Kinologi Indonesia) berdiri untuk menaungi dan mengkoordinasikan klub-klub ras dan kegiatan yang terkait di Indonesia. PerKIN juga mewakili Indonesia di organisasi anjing sedunia FCI (Federation Cynologique Internationale).

Sejak saat itu, komunitas dan populasinya di Indonesia kian berkembang pesat. Puluhan klub ras baru bermunculan di berbagai kota. Kegiatan-kegiatan besar seputar anjing ras seperti pameran, kompetisi, seminar pengetahuan kinologi (ilmu tentang anjing) juga digelar rutin tiap tahunnya.

Beberapa klub anjing skala nasional dengan anggota terbanyak saat ini antara lain GSDCI, Rottweiler Club Indonesia (ROI), Komunitas Pecinta Anjing Unik Indonesia (KOPAUII), dan BARF Indonesia (komunitas pecinta makanan asli anjing). Selain berperan sosialisasi dan edukasi, klub-klub ini menjadi wadah bagi pemilik anjing ras di Indonesia berkumpul dan berbagi informasi serta pengalaman memelihara anjing ras kesayangan mereka.

Dengan dukungan pemerintah dan sponsor dari perusahaan supplier kebutuhan hewan, anjing, masa depan perkembangan olahraga kinologi dan populasi anjing ras di Indonesia masih sangat cerah. Tentunya dengan catatan tetap memprioritaskan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan anjing.

8. Kelompok-kelompok Anjing Ras Menurut FCI

FCI membaginya ke dalam 10 kelompok berdasarkan tujuan awal pembiakan mereka. Ini memudahkan untuk mengklasifikasikan ratusan ras anjing yang ada.

Berikut adalah daftar lengkap 10 kelompok beserta contoh ras anjing dalam setiap kelompok.

Kelompok 1: Sheep dogs and Cattle dogs (Anjing Gembala dan Anjing Penjaga Ternak)

Kelompok ini mencakup ras yang secara historis dikembangbiakkan untuk menggembala dan menjaga ternak seperti domba dan sapi. Mereka memiliki ciri khas sebagai berikut:

  • Pintar dan mandiri dalam bekerja
  • Sangat energik dan fokus
  • Memiliki insting kuat untuk mengumpulkan kawanan ternak
  • Vokal, mudah melatih dengan komando suara
  • Kuat dan tahan terhadap cuaca buruk ketika bekerja di luar ruangan

Beberapa contoh populer dari kelompok ini:

Anjing-anjing ini telah bekerja berabad-abad bersama manusia di pertanian dan peternakan. Orang sangat mengandalkan mereka karena kecerdasan dan kemampuan mengendalikan gerakan kawanan ternak. Beberapa ras tertentu juga berperan menjaga ternak dari predator.

Kelompok 2: Pinscher and Schnauzer – Molossoid and Swiss Mountain and Cattledogs (Anjing Penjaga Raksasa)

Kelompok ini adalah anjing penjaga berukuran sedang yang berasal dari Jerman. Orang mengenal mereka karena karakter yang enerjik, cerdas, dan tangguh.

Ciri-ciri Pincer dan Schnauzer:

  • Berbadan tegap dan otot yang kuat.
  • Memiliki janggut dan alis mata yang mencolok
  • Berbulu keras dan keriting
  • Ekor biasanya pendek
  • Tinggi badan 30-45 cm
  • Berat badan 7-20 kg
  • Umur 12-15 tahun

Beberapa ras termasuk kelompok ini:

  • Schnauzer (Miniature)
  • Schnauzer
  • Schnauzer (Giant)
  • Shar Pei
  • Rottweiler
  • Pinscher Jerman (German Pinscher)
  • Great Dane
  • Dobermann
  • Boxer
  • Mastiff
  • Miniature Pinscher
  • Bernese Mountain

Pincer dan Schnauzer awalnya untuk mengusir dan menjaga ternak. Kini mereka lebih sering menjadi anjing penjaga rumah tangga dan keluarga.

Mereka cerdas, setia pada majikan, penuh energi, dan berani menghadapi ancaman. Insting melindungi yang kuat menjadikan mereka penjaga dan pengawal hebat bagi rumah dan keluarga.

Kelompok 3: Terriers

Kelompok ini adalah golongan ras anjing yang dimana orang mengembangkannya untuk berburu dan mengendalikan hama seperti tikus dengan cara masuk ke dalam lubang atau sarang hewan mangsa. Terrier berasal dari Inggris dan awalnya untuk mengendalikan tikus, rubah, dan binatang pengerat lainnya.

Beberapa ciri khas Terrier:

  • Ukuran tubuh kecil hingga sedang
  • Lincah, gesit, penuh energi dan keberanian
  • Bertubuh ramping yang memudahkan masuk ke dalam lubang
  • Ekor dan telinga biasanya dipotong
  • Memiliki insting berburu dan menggali yang kuat
  • Cenderung independen dan keras kepala

Jenis-jenis Terrier populer:

  • Jack Russell Terrier
  • Yorkshire Terrier
  • Irish Terrier
  • Scottish Terrier
  • Cairn Terrier
  • Fox Terrier

Kelompok 4: Dachshunds (Anjing Sosis)

Kelompok ini adalah ras anjing dengan kaki yang sangat pendek sehingga tubuhnya menjadi memanjang seperti sosis. Orang banyak menggunakan Dachshund untuk berburu di dalam lubang dan sarang binatang.

Ciri-ciri Dachshund:

  • Kaki yang sangat pendek dibandingkan panjang tubuh
  • Bertubuh ramping dan panjang
  • Dugaannya hasil kawin silang antara Pinscher dan Basset Hound
  • Memiliki variasi bulu panjang, bulu halus, bulu kasar
  • Sangat lincah, energik dan berani
  • Tinggi 25-30 cm, berat 5-10 kg
  • Rentan memiliki masalah punggung

Jenis Dachshund:

  • Dachshund Standar – berat hingga 9 kg
  • Dachshund Miniatur – berat kurang dari 6 kg
  • Dachshund Kaninchen – ukuran terkecil, berat 3-4 kg

Meski penampilannya unik, Dachshund adalah pemburu yang baik dan tangguh. Mereka mampu mengejar dan memburu hewan pengerat maupun binatang yang lebih besar. Dachshund juga populer menjadi hewan penjaga dan peliharaan.

Beberapa ras termasuk kelompok ini:

  • Dachshund( Standard Long Haired)
  • Dachshund (Miniature Long Haired)
  • Dachshund (Standard Smooth Haired)
  • Dachshund (Miniature Smooth Haired)
  • Dachshund (Standard Wire Haired)
  • Dachshund (Miniature Wire Haired)
  • Dachshund Rabbit (Long Haired)
  • Dachshund Rabbit (Smooth Haired)
  • Dachshund Rabbit (Wire Haired)

Kelompok 5: Spitz and Primitif Type

Spitz adalah anjing berbulu tebal yang berasal dari daerah beriklim dingin. Orang menggunakan mereka awalnya untuk menarik kereta salju. Beberapa ras primitif menyerupai serigala.

Contoh dalam kelompok ini meliputi:

Kelompok 6: Scenthounds and Related Breeds (Anjing Pemburu)

Kelompok ini terdiri dari ras cepat dan lincah. Orang menggunakannya untuk memburu mangsa dengan cara mengejarnya atau memburunya ke dalam lubang.

Beberapa contoh:

  • Anjing Pemburu
    • Beagle
    • Foxhound
    • Coonhound

Kelompok 7: Pointing Dogs (Anjing Penunjuk)

Anjing penunjuk menunjukkan lokasi mangsa buruan dengan cara menghentikan dan mengarahkan moncongnya ke arah mangsa setelah mengendusnya. Beberapa ras termasuk:

  • German Short-Haired Pointer (Pointer Jerman Pendek – GSP)
  • Pointer
  • Bracco Italiano
  • Brittany
  • English Setter
  • Irish Setter
  • Italian Spinone
  • Large Munsterlander

Kelompok 8: Retrievers – Flushing Dogs – Water Dogs (Anjing Pengambil Buruan, Anjing Air

Kelompok 8 meliputi anjing untuk mengambil atau membawa kembali buruan atau benda setelah dilempar. Mereka juga mencakup anjing air yang baik untuk berenang dan mengambil ikan atau buruan air.

Beberapa contoh:

  • Golden Retriever
  • Labrador Retriever
  • Cocker Spaniel
  • Irish Water Spaniel
  • Nova Scotia Duck Tolling Retriever
  • Curly Coated Retriever
  • English Springer Spaniel
  • Spanish Water Dog
  • Sussex Spaniel
  • Portuguese Water Dog

Kelompok 9: Companion and Toy Dogs (Anjing Pendamping, Anjing Mainan)

Anjing kelompok ini adalah kelompok anjing yang terutama sebagai teman dan hewan peliharaan.

Beberapa ciri khas Anjing Pendamping dan Anjing Mainan:

  • Ukuran tubuh kecil hingga sedang
  • Ramah, mudah bergaul, dan memiliki temperamen yang baik
  • Energik dan penuh kasih sayang terhadap pemilik
  • Mudah melatihnya dan senang diajak bermain
  • Populer sebagai hewan peliharaan atau teman bagi manusia

Orang tidak menggunakan Anjing Pendamping dan Anjing Mainan untuk berburu atau menjaga, melainkan fokus menemani dan menghibur pemiliknya.

Beberapa contohnya:

  • Chihuahua
  • Pug
  • French Bulldog
  • Cavalier King Charles Spaniel
  • King Charles Spaniel
  • Maltese
  • Shih Tzu
  • Pekingese
  • Bichon Frise
  • Japanese Chin
  • Papillon
  • Poodle (Toy, Miniature, Standard)

Ukuran tubuh dan penampilan kelompok ini sangat bervariasi, tapi orang mengembangbiakkan semuanya khusus sebagai teman bagi manusia. Mereka ramah, energik, dan senang berinteraksi.

Kelompok 10: Sighthounds (Anjing Pemburu)

Anjing Sighthounds atau Anjing Pemburu adalah jenis anjing pemburu yang mengejar buruan dengan mengandalkan penglihatan mereka yang tajam. Mereka memiliki tubuh yang ramping dan kaki yang panjang untuk kecepatan maksimal.

Beberapa ciri khas Anjing Sighthounds:

  • Berburu dengan mengandalkan penglihatan daripada penciuman
  • Memiliki tubuh ramping dengan otot yang berkembang
  • Kaki dan leher yang panjang
  • Lincah dan sangat cepat
  • Stamina yang cukup untuk mengejar buruan dalam jarak jauh

Anjing Sighthounds berasal dari wilayah Mediterania Timur dan telah ada sejak zaman kuno. Beberapa contoh jenis Anjing Sighthounds:

  • Saluki: Berasal dari Timur Tengah, berburu dengan kecepatan hingga 70 km/jam
  • Greyhound: Anjing Sighthounds tercepat, mampu berlari hingga 72 km/jam
  • Whippet: Anjing pengejar Inggris mini, mampu berlari hingga 56 km/jam
  • Afghan Hound: Anjing berbulu tebal dari Afghanistan, untuk berburu hewan marmot
  • Borzoi: Semula untuk berburu serigala di Rusia

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *